AKIDAH ISLAMIYAH
(Dari Kitab karangan Sayid Sabiq)
BAB I
PENDAHULUAN
a. Pengertian Keimanan/ akidah
Iman adalah meyakini dengan hati akan adanya Allah, malaikat, kitab-kitab, Nabi dan Rasul-rasul, hari akhir serta qodho dan qodar. Di ucapkan dengan lisan (pengakuan adanya Allah dan Rasul: Syahadat). Dilaksanakan dengan perbuatan (melalui amal ibadah).
Kedudukan akidah bagi umat Islam yaitu sebagai pondasi/ landasan.
Tujuan belajar Akidah:
- Pendidikan (pengajaran, dakwah). Untuk menempuh jalan kehidupan yang baik.
- Mensucikan jiwa (misalnya, kita merasa diawasi Allah, maka tidak berbuat dosa)
- Mencapai puncak dari sifat2 yang tinggi dan luhur.
Diyakini dengan Hati | Di ucapkan dengan lisan | Dilaksanakan dengan perbuatan | Kriteria Islamnya | Nama orangnya |
X | X | X | Kafir | Abu Lahab, Abu Jahal |
V | V | X | Munafik | Ubai bin Kaab |
V | V | V | Mukminin | Orang2 mukmin |
X (awalnya gk percaya) | V | V tdk sempat | Kafir | Fir’aun |
V (yakin, mengakui adanya Allah) | X(sombong dan gengsi) | V (mau menyumbangkan 4000 unta) | kafir | Namruz |
b. Kesatuan akidah
Allah mengutus para Rasul, dan menurunkan kitabnya untuk dijadikan wasiat Allah kepada orang2 dulu/ awwalin dan sekarang/ akhirin. QS Asy Syura: 13
Setiap nabi membawa syariat masing masing. QS Al Maidah: 8
Contoh:
Perintah berkorban telah diperintahkan pada jaman Nabi Adam (Qabil dan Habil) yaitu berupa hasil pertanian dan hewan ternak.
Mengubur mayat/ zenasah telah disariatkan sejak jaman Nabi Adam.
Perintah puasa, sudah disariatkan sejak jaman nabi Nuh (tafsir QS.2:183).
Pengertian Keimanan / Akidah
- ma’rifat (Percaya, Iman) kepada Allah, nama2Nya, sifat2Nya, Bukti wujudNya, keagungannya.
- Ma’rifat kepada Malaikat. Bahwa dibalik alam semesta ada makhluk yang bernama malaikat. (Al Mursalat:1-5 dan An Naziat tentang malaikat).
- ma’rifat kepada kitab-kitab Allah. Tujuannya untuk dijadikan sebagai pembatas, untuk mengetahui antara yang hak dan yang bathil, yang baik yang jelek, yang haram dan yang halal, yang bagus dan yang buruk.
- marifat kepada Nabi dan Rasul. Untuk menjadi pembimbing kearah petunjuk, serta pemimpin seluruh makhluk guna menuju kepada yang hak, sebagai contoh suritauladan. Coba jelaskan apa keuntungan kita mengetahui kisah2 para Nabi? Yaitu untuk dijadikan ibrah/ pelajaran peristiwa2 yang sudah berlalu. Untuk menyadarkan kita bahwa ajaran agama yang dibawa sejak zaman Nabi Adam adalah sama yaitu agama Tauhid.
- ma’rifat kepada hari akhir (adanya hari berbangkit, adanya kiamat, kehidupan alam barzah/ kubur, hari pembalasan, surga neraka dll.
- ma’rifat kepada qadla dan qadar: mengikuti atau menerima peraturan yang telah ditetapkan Allah. Tujuannya: untuk menanggulangi segala macam rintangan, kesadaran diri bahwa segala rintangan itu hanyalah hal kecil. Contoh (orang cacat harus menerima keadaan dirinya, tidak boleh putus asa. Dll…………….)
c. Penyelewengan dari jalan yang ditempuh para Rasul dan akibatnya;
pecahnya akidah menjadi beberapa golongan: yaitu disebabkan:
- masuknya pemikiran dari berbagai mazhab.
- masuknya filsafat (pemikiran dari agama-agama lain).
- Siasat dan politik
Akibatnya timbullah:
- madrasah asy ariyah
- madrasah Maturidiah
- madrasah Mu’tazilah
- madrasah syi’ah.
- madrasah kaum Jahmiah.
Yang sangat terkenal perselisihan dan memperluas jurang antara umat-umat Nabi Muhammad yaitu kaum Asy’ariyah dan Mutazilah. Pokok2 sebab-sebab yang menjadi pertengkaran adalah:
- apakah keimanan itu sebagai kepercayaan saja atau sebagai kepercayaan dan amal perbuatan?
- apakah sifat2 Allah itu kekal padanya atau lenyap dari padanya?
- manusia itu musayyar atau mukhar?
- apakah wajib Allah itu mengerjakan yang baik, yang terbaik? Atau tidak wajib?
- apakah baik atau buruk itu dapat dikenal dengan akal atau dengan syariat?
- apakah Allah itu wajib memberi pahala kepada orang yang taat, dan menyiksa orang yang bermaksiat, atau tidak wajib yang demikian itu?
- Allah itu dapat dilihat diakhirat nanti atau mustahil dilihat sama sekali?
- bagaimana orang yang menumpuk dosa2 besar hingga matinya tidak bertaubat?
BAB II
MA’RIFAT KEPADA ALLAH
A. ma’rifat dengan fikiran
mengangan-angankan, mengamati, memiriksa, memikirkan. QS Yunus:101 dan QS Saba:46.
Yang mengingkari nikmat akal, dan yang melalaikan. Allah mencelanya. QS Yunus: 105.
Tidak menggunakan akal secara semestinya (menganggurkannya). Allah mengatakan lebih hina dari binatang. QS Al ‘Araf:179.
Taklid (mengekor tanpa ilmu) maka Allah mencelanya. QS 2:170.
Bidang-bidang yang difikirkan: diterangkan dalam hadis Nabi:”Berfikirlah kamu semua perihal makhluk Allah (apa apa yang diciptakan Allah) dan janganlah kamu sekalian berfikir mengenai zat Allah. Sebab sesungguhnya kamu semua sudah tentu tidak dapat mencapai hakikatnya”
Al Qur’an sendiri terdiri dari beribu2 ayat, ratusan ayat diantaranya menyuruh kita untuk berfikir, memikirkan tanda tanda kekuasaan Allah. QS 2:219-220
B. ma’rifat dengan menggunakan nama dan sifatnya
QS 17:110 = diperintahkan menyeru dengan nama2 Allah. QS 7:180=diperintahkan menyeru/ meminta dengan Nama2 Allah. Adapun nama-nama Allah ada 99 nama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar